Goa Gajah

Goa Gajah

Bedulu, Kabupaten Gianyar, Bali

7 Ulasan

Wisata Bali memang banyak macamnya. Tidak hanya Pantai Sanur atau Pantai Kuta saja.
Di bali ada juga wisata berlatar sejarah. Salah satunya Goa Gajah yang terletak di Gianyar, Bali.

Goa Gajah sudah lama difungsikan sebagai tempat wisata. Sekaligus tempat ibadah umat Hindu dan umat Budha di Bali.

Karena itu saat melancong ke tempat ini, jangan heran kalau kita akan bertemu dan melihat banyak umat Hindu Bali yang sedang melakukan ritual ibadah.

goa-gajah-bali

Goa yang sarat akan nilai-nilai sejarah ini sangat menarik sebagai tujuan berlibur apalagi bagi kita yang menyukai sejarah. Dianjurkan untuk membawa serta semua keluarga karena akan ada banyak hal baru yang bisa menambah pengetahuan kita di tempat ini.

Goa Gajah Bali

Pura Goa Gajah punya keunikan sendiri yang tidak dimiliki pura-pura lain. Pura yang konon sudah berusia lebih dari 1000 tahun ini memiliki arsitektur bangunan yang cukup unik.

Jika bangunan pura lain biasanya menjulang tinggi ke atas, pura ini bentuknya seperti goa dan berada di dalam sebuah tebing.

Pura Goa Gajah tak hanya meninggalkan kisah sejarah yang menarik untuk digali.

Lokasinya yang berada di kawasan berudara sejuk juga membuat kita selalu nyaman saat berada di sini.

Kalaupun misalnya tidak terlalu tertarik untuk mengakses bagian dalam goa, kita bisa bersantai di halaman pura sambil melihat-lihat wisatawan lain beraktifitas.

Goa Gajah termasuk salah satu situs budaya yang keberadaannya sangat dijaga. Kebersihan serta penataannya diatur sangat rapi oleh pengelola.

Sejak tahun 1995, pura inipun sudah dimasukkan dalam daftar tunggu (tentatif) sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.

Sejarah Goa Gajah

goa-gajah-temple
via instagram.com/bgsg9418

Menurut informasi yang tertera pada lontar Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca, Goa Gajah kemungkinan besar sudah ada sejak abad ke-11 Masehi tepatnya pada masa pemerintahan dinasti Warmadewa.

Hal ini diperkuat dengan adanya nama sebuah tempat yang pada lontar Negarakertagama tertulis sebagai “Lwa Gajah”.

Lwa atau Lwah atau Loh diartiken sebagai sebuah sungai.

Kuat dugaan bahwa sungai yang dimaksud adalah sungai yang mengalir di depan Goa Gajah yang saat ini dikenal dengan nama Sungai Petanu.

Sementara kata gajah pada rangkaian dua kata tersebut diartikan sebagai sebuah tempat pertapaan.

Sehingga jika disatukan, Lwa Gajah memiliki arti sebuah tempat bertapa di dekat sungai.

Sementara itu penemuan situs Goa Gajah ini dulunya diawali oleh laporan seorang petinggi Hindia Belanda bernama LC. Heyting.

Kala itu ia berhasil menemukan arca Ganesha yang kemudian dilaporkan dan diserahkan kepada pemerintah Hindia Belanda.

Setelah itu peneliatian lanjutan pun dilakukan di tempat penemuan arca Ganesha pada tahun 1925 oleh pemerintah Hidia Belanda dengan menunjuk Dr. W.F. Stutterhiem sebagai ketua pelelitian.

Lalu setelah Indonesia merdeka tepatnya pada tahun 1950, Dinas Purbakala RI melanjutkan penelitan lebih mendalam yang dipimpin oleh J.L. Kriygsman dan berhasil menemukan 6 patung wanita dengan pancuran air di dada mereka.

Hingga sekarang keberadaan keenam patung tersebut pun masih bisa kita lihat di Goa Gajah.

Pancuran air yang konon merupakan air suci itupun masih bisa ada dan terawat dengan baik hingga saat ini.

Air suci tersebut konon bisa membersihkan aura buruk dari siapapun yang menggunakannya.

Daya Tarik Wisata

Bagi para pelancong yang tertarik dengan hal-hal bernilai sejarah, komplek Goa Gajah akan menjadi tempat yang sangat menarik untuk digali dan diamati.

Di sana ada banyak area yang akan memberi informasi serta pengetahuan baru tentang sejarah masa lampau.

Berikut ini beberapa spot favorit yang biasanya banyak didatangi wisatawan saat berlibur ke Goa Gajah:

Baca juga: Wisata Goa Pindul di Jogja

Arca Ganehsa dan Trilingga

goa-gajah-gianyar
ilustrasi arca ghanesa, via bumn.go.id

Kedua arca ini bisa pengunjung lihat setelah masuk ke dalam goa.

Kedua arca ini sama-sama terletak di cekungan ujung barat goa namun berbeda tempat.

Arca Ganesha sendiri merupakan sebuah patung dengan bentuk kepala mirip gajah namun bertubuh manusia.

Dalam kepercayaan umat Hindu, Ganesha adalah putra Dewa Siva yang bertugas menolak bala.

Sedangkan arca Trilingga bentuknya berupa patung lingga berjajar tiga.

Dulunya patung-patung lingga ini digunakan sebagai sarana pemujaan kepada dewa Siva.

Selain arca Ganesha dan Trilingga, di komplek Goa Gajah masih ada arca-arca lain dengan berbagai bentuk mulai dari arca raksasa hingga arca Budha.

Kolam Petirtaan

sejarah-goa-gajah-bali
via instagram.com/jo_hanna09

Di sinilah kita bisa menjumpai keenam patung wanita yang memancarkan air suci.

Kolam petirtaan ini letaknya sekitar 11 meter dari mulut goa ke arah selatan.

Air yang mengalir ke kolam ini berasal dari mata air yang berlokasi di sebelah timur goa.

Untuk menuju area kolam, kita harus menuruni beberapa tangga dari pelataran Pura Goa Gajah.

Menurut sejarahnya kolam petirtaan ini ditemukan oleh Kriygsman di tahun 1954.

Kolam ini terdiri dari 3 bagian yang masing-masingnya dipisahkan oleh tembok di mana di tembok itulah patung wanita pembawa air suci tersebut dipahat.

Baca juga: Indahnya Pantai Dreamland Bali

Tukad Pangkung

goa-gajah-history
via instagram.com/ceciriverozurro

Area ini lokasinya berada tidak jauh dari Sungai Petanu.

Di area ini kita bisa melihat beberapa penginggalan penting berupa benda-benda atau fragmen yang digunakan sebagai sarana pemujaan oleh umat Budha.

Area ini juga ditengarai merupakan sebuah candi tebing dengan adanya beberapa pahatan di dinding tebing.

Terlebih lagi di sisi sebelah barat, kita akan menemukan sebuah ceruk yang diyakini sebagai tempat pertapaan.

Area yang ditemukan oleh Mr. Conerat Spies di tahun 1931 ini pun meninggalkan beberapa bukti arkeologi seperti relief stupa, arca Budha, dan relief payung bersusun tiga belas.

Namun jika melihat bentuk-bentuk reliefnya yang berbeda dengan relief di komplek utama Goa Gajah, besar kemungkinan benda-benda yang ada di area Tukad Pangkung ini usianya lebih tua dari Goa Gajah.

Menurut wikipedia, relief-relief di area Tukad Pangkung ini kemungkinan sudah ada sejak abad ke 10 masehi.

Alamat

Goa Gajah beralamat di Desa Bedulu, Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.

Untuk sampai di lokasinya dari arah Kota Denpasar, kita harus menempuh perjalanan sejauh 26 kilometer dengan waktu tempuh sekitar satu jam berkendara.

Rute ke Lokasi

Lokasi obyek wisata Goa Gajah cukup strategis karena berada di jalur utama Jalan Denpasar – Tampaksiring.

Menuju lokasinya kita bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat karena kondisi jalan sudah sangat bagus.

Rute ke Goa Gajah bisa langsung menuju Kecamatan Blahbatuh setelah sampai Kabupaten Gianyar.

Kemudian lanjutkan perjalanan ke Desa Bedulu yang merupakan desa tempat pura ini berada.

Apabila masih bingung dengan rute di atas, Anda bisa mendapatkan pilihan rute terbaik dan tercepat menggunakan aplikasi Google Maps.

Baca juga: Pantai Kuta Bali Yang Menawan

Jam Buka

daya-tarik-goa-gajah
via instagram.com/jo_hanna09

Obyek wisata sejarah di Bali ini dibuka setiap hari selama 24 jam.

Karena selain dijadikan tempat wisata, Pura Goa Gajah hingga saat ini juga masih digunakan sebagai pusat peribadatan umat Hindu dan Budha di Bali.

Di loket karcis memang tertera informasi bahwa jam operasional goa ini dimulai dari pukul 8 pagi hingga pukul 5 sore.

Hari Jam Operasional
Setiap Hari 24 Jam

Namun dengan alasan di atas, sebenarnya pura ini memang tetap dibuka selam 24 jam untuk keperluan persembahyangan.

Tiket Masuk

Untuk kelangsungan operasional serta biaya perawatan, pengunjung yang ingin memasuki Goa Gajah harus membayar tiket masuk.

Tiket masuknya dijual seharga Rp. 30.000 dengan tambahan biaya parkir Rp. 2000 untuk sepeda motor, dan Rp. 5000 untuk pengguna mobil.

Jenis Tiket Harga
Tiket Masuk Rp. 30.000
Parkir Rp. 2000 (motor) – Rp. 5000 (mobil)

Selain itu tidak ada lagi biaya yang harus kita keluarkan kecuali biaya jika ingin membeli makanan ataupun souvenir yang dijual di sekitar lokasi wisata.

Baca juga: Wisata Budaya Desa Penglipuran Bali

Fasilitas

teks-deskripsi-tentang-goa-gajah
via instagram.com/angelfranca

Fasilitas umum yang tersedia di tempat wisata ini sudah cukup memadai.

Selain area parkir yang cukup luas, di sana juga sudah tersedia kamar kecil, toko souvenir, dan spot-spot cantik untuk berfoto.

Penginapan Dekat Goa Gajah Temple

Ketersediaan hotel atau tempat menginap di sekitar lokasi wisata menjadi hal yang lumrah di Bali., begitu juga dengan hotel-hotel di dekat Goa Gajah.

Untuk keperluan menginap, para wisatawan bisa memilih beberapa hotel yang menyediakan fasilitas mewah diantaranya Alaya Resort Ubud dan Menzel Ubud.

Selain itu wisatawan juga bisa menginap di penginapan Kajane Yangloni, Maya Ubud Resort & Spa, Sapodilla Ubud, dan Sens Hotel & Spa Ubud.

Selain lokasinya cukup dekat dan menyediakan hunian yang nyaman, hotel atau penginapan di atas juga bisa disewa hanya dengan biaya tidak lebih dari 1 jutaan.

Wisata Terdekat

penjelasan-obyek-wisata-goa-gajah-bali
via instagram.com/strokeofgeenius

Wisatawan yang ingin melanjutkan liburan ke tempat wisata lain setelah puas meng-eksplore Goa Gajah bisa memilih beberapa tempat wisata yang dekat dengan Pura Goa Gajah.

Di jarak 800 meter hingga 1,4 kilometer ada beberapa tempat wisata menarik diantaranya Pura Samuan Tiga, Museum Gedong Arca, Relief Yeh Pulu, dan Goa Garba.

Yang cukup menarik adalah Relief Yeh Puluh yang berjarak 1,4 kilometer dari Goa Gajah.

Di sana wisatawan bisa melihat relief-relief yang menceritakan kehidupan masyarakat Bali pada masa Kerajaan Bali kuno.

Baca juga: Daftar Lengkap Wisata Pantai di Bali

Demikianlah ulasan singkat mengenai obyek wisata sejarah Goa Gajah Bali. Semoga bermanfaat dan menjadi bekal liburan Anda ke Pura Goa Gajah.

Obyek wisata ini sangat recomended sebagai tujuan rekreasi keluarga. Karenanya jika sedang liburan ke Pulau Dewata, jangan lupa masukkan Goa Gajah dalam daftar lokasi wisata yang akan dikunjungi.